Selasa, 05 Januari 2016

APAKAH ANDA MEMILIKI

 RENCANA FINANSIAL ?

1. AZAS FINANSIAL UTAMA

Kebanyakan orang hidup dengan keluhan bahwa penghasilan mereka tidak mencukupi. Jika mereka digaji per 30 hari, maka pada hari ke 20 - atau bahkan pada hari ke 15 - gaji mereka telah habis untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari, untuk membayar uang sekolah anak, untuk membayar tagihan-tagihan rutin dan seterusnya.

Untuk mengatasi kesulitan tersebut, mereka mendapat pemahaman yang mendasar, bahwa sudah sepatutnya jika:

PENGHASILAN harus lebih besar daripada PENGELUARAN

Jadi, rencana finansial utama semua orang adalah berusaha agar memeroleh pendapatan atau penghasilan yang, paling tidak SAMA, atau sebaiknya, lebih BESAR dari pengeluaran mereka.
Masuk akal dan sederhana bukan? 
Mengerti akan hal ini memang mudah, akan tetapi yang sebenarnya sulit adalah memenuhi "rumus" itu. 
Kerap kali hal tersebut mustahil untuk dicapai atau pencapaiannya terjadi sesudah kita mengorbankan begitu banyak tenaga, waktu dan kadang-kadang harus sampai merendahkan ego kita hingga ke dasar.

"Penghasilan harus lebih besar daripada pengeluaran" adalah AZAS FINANSIAL UTAMA yang harus Anda perjuangkan. Jika Anda mengabaikannya, maka Anda akan berada didalam situasi sulit menjalani hidup ini.

Untuk memenuhi azas tersebut kebanyakan orang berpendapat bahwa jika Penghasilan Anda kecil, maka Pengeluaran Anda harus lebih kecil lagi. Pemikiran ini memang ada benarnya. Tetapi jika Anda berpendapat demikian, maka Anda terjebak didalam POLA BERPIKIR KECIL.
Lagi pula banyak orang mengeluh bahwa Pengeluaran mereka memang sudah dijaga sangat minimal - tidak mungkin lagi bagi mereka untuk mengurangi pengeluaran tanpa mengorbankan hal-hal yang pokok.

Jika demikian halnya - terus apa dong yang harus dilakukan?

Beberapa orang bijak masa lalu maupun masa kini sering mengatakan bahwa segala masalah yang Anda hadapi dapat Anda atasi pertama-tama dengan merubah cara berpikir Anda. Dalam hal ini, Anda harus menerapkan POLA BERPIKIR BESAR, yaitu dengan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri: "Bagaimana caranya agar saya dapat meningkatkan Penghasilan saya sehingga dapat membayar semua Pengeluaran."

Anda sebaiknya tidak menyiasati masalah keuangan Anda dengan berpikir bagaimana mengecilkan Pengeluaran - melainkan mencari jalan bagaimana strategi untuk menambah atau meningkatkan Penghasilan Anda.


2. TUJUAN FINANSIAL UTAMA:


Kemarin pada saat saya mencermati suatu buku finansial yang hendak saya beli di suatu toko buku terkenal di kota saya, saya membaca satu alinea yang menggugah: 


"Tujuan Anda bekerja sekarang adalah agar nantinya Anda tidak perlu bekerja lagi"

Wow, itu merupakan ungkapan yang luar biasa!!! 
Kebanyakan orang tidak menyadari ungkapan istimewa tersebut. Sebagian orang ada yang mengerti hal itu tapi tersimpan dibawah sadar. Sebagian orang lagi menyadari - tapi menerapkannya dalam pengertian yang keliru. 

Kebanyakan orang bekerja dan terus bekerja untuk mencari uang. Mereka beranggapan bahwa kalau mereka tidak bekerja - uang datang dari mana? Oleh karena itu untuk memeroleh penghasilan, tidak ada alternatif bagi mereka untuk terus bekerja hingga penyakit atau usia lanjut menghentikan usaha mereka.

Sebagian orang lagi mengerti, kadang-kadang secara bawah sadar saja, bahwa tidak mungkin orang dapat terus bekerja untuk memeroleh Penghasilan. 
Pada suatu saat, pastilah mereka harus berhenti bekerja. Entah karena sudah waktunya masa pensiun di kantor atau karena tak kuat lagi menjaga warung mereka atau usaha kecil mereka.
Beberapa dari mereka berusaha untuk menjadi pegawai negeri. Mereka beranggapan bahwa pada saat nanti mereka tidak mampu bekerja lagi, mereka masih bisa mendapat uang  pensiun sebagai ex-pegawai negeri.
Sebagian lagi, yang menyadari situasi ini, mulai mencari-cari cara bagaimana memeroleh uang tanpa nantinya bekerja lagi - tetapi dengan cara instan. Orang-orang terakhir inilah yang biasanya selalu menjadi korban manipulasi dari pihak-pihak yang memanfaatkan situasi tersebut. Mereka umumnya menjadi korban dari jenis investasi-investasi bodong atau abal-abal. Mereka mengorbankan uang untuk janji-janji investasi palsu.

Sebetulnya, apa sih yang menjadi tujuan utama seseorang di bidang finansial dalam hidup ini?

Kebanyakan orang menjawab bahwa tujuan utama mereka di bidang finansial adalah mencari uang sebanyak-banyaknya, agar mereka dapat membeli apapun yang mereka inginkan. Untuk memeroleh "banyak uang" mereka bersedia mengorbankan banyak hal: waktu mereka dengan keluarga, kesehatan, hubungan baik dengan teman, ibadah dan banyak hal lain yang sebenarnya lebih penting dari uang.
Mencari uang saja - sebenarnya bukanlah tujuan yang tepat dan benar di bidang finansial.

Jadi apa dong tujuan finansial yang "benar" di hidup kita ini?

Tujuan utamanya adalah agar kita bisa memeroleh KEBEBASAN FINANSIAL - yaitu Anda memeroleh PENGHASILAN dan sekaligus BEBAS memanfaatkan WAKTU Anda. Penghasilan Anda mengalir terus, sementara Anda dapat melakukan kegiatan-kegiatan yang berkualitas, yang dapat meningkatkan nilai diri Anda. 
Untuk mendapatkan penghasilan, Anda tidak perlu bekerja lagi atau Anda hanya memerlukan upaya dan waktu yang sangat minim saja. Anda bebas melakukan apa  yang Anda sukai, sementara penghasilan Anda tetap mengalir masuk.

Bagaimana hal itu bisa terjadi?
Bagaimana seseorang bisa memeroleh penghasilan yang mencukupi sambil memiliki kebebasan waktu untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dia sukai.
Jawabannya adalah : ASET !!!

Jika Anda memiliki ASET, aset tersebut akan memberikan Anda pendapatan/penghasilan tanpa Anda harus bekerja (baca buku Robert Kiyosaki : RICH DAD - POOR DAD)

Mari kita simak diagram dibawah ini:


Ilustrasi diatas adalah gambaran umum dari kebanyakan orang untuk mendapatkan Penghasilan.
Angka 20 hingga 70 di bagian bawah gambar, menunjukkan usia seseorang - sedangkan kolom kiri ke kanan adalah tahapan yang dilalui seseorang dalam upaya mencapai KEBEBASAN FINANSIAL.

Pada periode usia 20 tahun hingga awal usia 35 tahun (Tahap pertama), manusia pada umumnya menggunakan Tenaga/Otot dan/atau Pikiran, memanfaatkan Keahlian dan Ketrampilan yang dimilikinya untuk memeroleh Penghasilan Finansial/Uang.

Pada periode ini Anda masih muda, mungkin baru lulus S1 atau D1, memiliki semangat dan idealisme yang tinggi dan siap untuk BEKERJA (bahkan kerja apa saja untuk mendapatkan pengalaman dan kalau perlu dengan bayaran yang minim).
Anda berjuang meniti karir di kantor atau membanting tulang membangun bisnis Anda. Waktu Anda sebagian besar habis untuk mengurusi tugas-tugas di kantor atau menuntaskan proyek-proyek yang sedang Anda tangani.
Anda bersedia melakukan apapun demi -nantinya- mencapai kemapanan finansial. Dimarahi Boss atau Pelanggan Anda adalah bagian keseharian. Meninggalkan keluarga (dengan anak yang masih kecil/balita), bahkan sampai keluar kota atau keluar pulau, merupakan sesuatu yang lumrah.
Anda SEMANGAT, tenaga Anda prima, Anda berjuang dan bangga dengan pencapaian-pencapaian yang Anda raih.

Memasuki usia 35, jika Anda cukup beruntung, mungkin karir Anda di kantor sudah baik. Jika Anda berwirausaha dan mempunyai bisnis sendiri, mungkin bisnis Anda sudah memberikan penghasilan yang konsisten dan lumayan. 
Tapi, tetap saja, untuk memeroleh Penghasilan/Uang, Anda harus mengeluarkan segala kemampuan intelektual Anda, memeras tenaga dan menyisihkan sebagian besar waktu Anda untuk bekerja.
Atau sebaliknya, apabila pada usia 35, posisi Anda di bidang finansial tidak jauh berbeda seperti pada usia 20 atau 25......Anda berada dalam kondisi yang memprihatinkan di bidang finansial - Anda berada di zona merah !

Apapun posisi Anda di usia 35 (sudah berjaya atau masih "begitu-begitu saja"), Anda mungkin mulai berpikir bahwa inilah saatnya Anda menyiapkan masa depan yang "lebih baik". Anda mulai berpikir untuk "berinvestasi" atau memulai "bisnis" yang lebih bisa diandalkan bagi masa depan Anda dan keluarga.
Secara tidak sadar - kebanyakan orang akan mulai mencari-cari jalan bagaimana agar memeroleh penghasilan yang lebih besar daripada pengeluaran rutin Anda dan sekaligus memiliki waktu untuk beristirahat - agar bisa lebih memerhatikan keluarga Anda, bisa mengembangkan hobi-hobi Anda, bisa travelling dan bisa mengembangkan diri di bidang-bidang yang Anda minati.

Disamping kerja kantoran yang Anda jalankan, Anda mungkin mulai mencoba-coba untuk membangun bisnis sendiri,  Anda mungkin mulai mencoba-coba untuk berinvestasi di saham atau reksadana. Anda mulai melihat-lihat iklan properti untuk Anda beli. Anda mulai menabung emas atau batu mulia lainnya.

Dengan merintis suatu bisnis, sebenarnya Anda sedang mulai berusaha "membangun" Aset Anda.
Dengan membeli properti, saham atau emas, sebenarnya Anda sedang mulai "membeli" Aset.
Jika Anda dari usia 35 hingga usia 50 berhasil mengakumulasikan/mengumpulkan ASET yang menghasilkan pendapatan/penghasilan yang sama atau lebih besar dari Pengeluaran Anda setiap bulannya - SELAMAT ! Anda berhasil menjadi orang yang "aman secara finansial".
Anda dapat hidup tenang di hari tua Anda (usia diatas 50 tahun) karena Aset Anda telah memberikan penghasilan yang berkesinambungan. Uang Anda menghasilkan uang lagi. Walaupun tenaga dan keahlian Anda menurun seiring bertambahnya usia, Anda tidak perlu kuatir dengan masalah finansial. Aset Anda telah menjaminnya.


3. AKUMULASI ASET:

Jadi tujuan utama Anda di bidang finansial adalah bukan hanya sekedar KAYA atau banyak uang (yaitu Pendapatan/Penghasilan Anda -jauh- lebih besar dari Pengeluaran Anda), melainkan menjadi MAKMUR (yaitu Pendapatan/Penghasilan dari Aset Anda -jauh- lebih besar dari Pengeluaran Anda). Jika Anda Kaya, Anda mungkin memiliki uang banyak - tapi waktu Anda habis untuk mencari uang. Jika Anda Makmur, Anda memiliki banyak uang dan juga memilki banyak waktu.

Secara ringkas dapat diuraikan bahwa Anda memeroleh Aset karena Anda telah "MEMBANGUN Aset" atau Anda "MEMBELI Aset".

Anda membangun Aset, dengan cara mulai membangun Bisnis yang berbasis sistem. 
Membangun bisnis tidaklah mudah. Pada awal-awal Anda memulai bisnis, diperlukan banyak pengorbanan dari diri Anda. Bahkan salah seorang pakar finansial bernama Robert Kiyosaki berujar bahwa Anda perlu minimal 3 kali bangkrut membangun bisnis Anda sebelum akhirnya berhasil.

Anda bisa juga membangun Aset secara fisik. Misalnya jika Anda berinvestasi di properti, dengan cara mulai mencicil untuk membeli sebidang tanah, kemudian secara bertahap membangun Ruko diatasnya, dan kemudian, jika sudah terbangun Anda sewa-sewakankan. 

Anda setahap demi setahap membangun Aset Anda, bisa dengan membangun suatu bisnis bersistem atau berupa pengembangan properti bertahap agar nantinya dapat menghasilkan uang terus menerus bagi Anda.
Setelah bisnis Anda (atau Ruko Anda) terbangun, maka Aset Anda tersebut siap untuk menghasilkan uang secara terus menerus dengan upaya Anda yang sangat minimal untuk menjalankannya, sehingga Anda dapat memanfaatkan waktu Anda sesuai keinginan.

Anda pun dapat membeli Aset, yaitu dengan cara membeli saham suatu perusahaan (atau ikut penyertaan modal dalam suatu bisnis) yang menguntungkan. Atau bisa juga dengan membeli Ruko atau properti yang sudah jadi untuk disewakan (misalnya condotel, villatel dst). Jika Anda membeli Aset, biasanya Anda memerlukan modal awal yang cukup besar, tetapi hasilnya pun akan lebih cepat Anda nikmati, karena semuanya sudah siap.

Kombinasi dari membangun dan membeli Aset akan menghasilkan akumulasi Aset yang kelak akan menguntungkan Anda.


4. BISNIS NETWORK MARKETING SEBAGAI ASET:

Setelah membaca 3 point bahasan di atas, Anda bisa saja mulai berpikir:
     - Saya tidak memiliki modal dan pengalaman untuk mulai berbisnis
     - Saya tidak punya uang untuk berivestasi
     - Saya hidup pas-pasan dan tak mungkin memiliki simpanan yang memadai

Jika Anda berpikir bahwa Aset hanyalah Bisnis atau Properti atau Saham/Reksadana atau Deposito saja, maka Anda perlu membuka wawasan lebih luas.
Ada hal lain yang bisa Anda bangun dan berujung Aset bagi Anda.

Robert T.Kiyosaki di buku-buku seri Rich Dad - Poor Dad nya, sering menganjurkan orang untuk membangun bisnis Network Marketing. Bahkan beliau menulis 2 buah buku khusus mengenai Network Marketing, yaitu The Business School dan The Business of 21th Century.
Para haters MLM/Network Marketing sering bilang bahwa Robert T. Kiyosaki menganjurkan Bisnis Network Marketing karena awalnya buku-buku beliau laku keras gara-gara dipromosikan oleh para pebisnis Network Marketing. Jadi sebagai "balas jasa", beliau selalu mengunggulkan Bisnis Network Marketing. 
Ini merupakan kesimpulan yang keliru sama sekali.
Robert T. Kiyosaki sangat mengerti bahwa Bisnis Network Marketing bisa dijadikan salah satu kendaraan untuk menghasilkan Aset bagi kita semua !

Aset di Business Network Marketing adalah para Downline Anda, yang dalam istilah pemasaran yang umum, sama dengan Basis Pelanggan Anda. 
Ini bukanlah hal yang luar biasa - bahkan ini adalah sesuatu yang sangat biasa ! Semua pelaku bisnis ingin memiliki Basis Pelanggan yang besar dan yang dengan setia memakai produk yang ditawarkan.
Di Bisnis Network Marketing, Anda  melakukan hal yang serupa seperti di bisnis konvensional. Anda membangun kelompok Downline, yang pada dasarnya merupakan Basis Pelanggan yang akan menjadi pembelanja setia produk-produk yang mereka perlukan, yang tersedia di perusahaan Network Marketing Anda.
Anda membangunnya secara bertahap, dengan sistem tertentu dan dengan modal yang relatif kecil.

Anda tidak melakukan hal-hal yang berada diluar "sesuatu yang biasa". Di bisnis Network Marketing, Anda sebenarnya melakukan sesuatu yang umum dilakukan, yaitu membangun Basis Pelanggan. 
Yang tidak biasa hanyalah istilah-istilah yang dipakai di dunia MLM/Network Marketing, yaitu para Downline untuk menggantikan istilah Basis Pelanggan dan istilah-istilah pencapaian suatu prestasi yang kadang-kadang di lebih-lebihkan.

Dengan memiliki Basis Pelanggan/Dowline yang besar, yang secara rutin berbelanja kebutuhan mereka masing-masing, Anda mendapatkan komisi yang diperhitungkan sesuai dengan ketentuan masing-masing Perusahaan Network Marketing.
Semakin besar pembelian dari grup/kelompok Anda, semakin besar pula komisi Anda.
Ini merupakan sesuatu hal yang wajar dan biasa bukan?

Jika Aset Anda sudah terbangun (dalam hal ini: Anda memiliki Downline belanja yang besar), maka Anda dapat memiliki penghasilan yang mirip seperti kalau Anda memiliki bisnis konvensional yang sudah berjalan dengan sendirinya, atau seperti kalau Anda memiliki Saham/Reksadana yang menguntungkan, atau seperti kalau Anda memiliki properti sewa yang memberikan Anda penghasilan terus-menerus tanpa Anda harus menukarkan upaya Anda dengan waktu/keahlian/tenaga Anda.

Jadi jika demikian halnya, mengapa Anda tidak segera mempertimbangkan untuk membangun Bisnis Network Marketing sebagai salah satu faktor membangun Aset di dalam Rencana Finansial Anda?

Ingat: 

"Tujuan Anda bekerja sekarang adalah agar nantinya Anda tidak perlu bekerja lagi"

Yang pasti, Anda tidak ingin bekerja terus hingga usia lanjut demi memeroleh penghasilan, bukan?

(direvisi : tgl. 17 Februari 2017)



Sabtu, 13 September 2014

WHY WE ROCK !!!


MENGAPA NETWORK MARKETING

PERLU ANDA PERTIMBANGKAN

DIDALAM STRATEGI FINANSIAL ANDA

Anda memiliki paradigma negatif, mengecilkan atau meremehkan bisnis Network Marketing ? 
Hati-hati - mungkin Anda keliru. Mungkin Anda hanya terperangkap dalam pengalaman masa lalu Anda yang pernah menjalani bisnis MLM yang abal-abal atau tak bersistem jelas. Atau Anda menerima input-input negatif perihal bisnis Network Marketing dari lingkungan Anda yang secara serampangan menyimpulkan sesuatu yang sebenarnya mereka pun tidak mengerti.

Berikut ini adalah video perihal tokoh-tokoh terkenal dunia yang menanggapi soal bisnis Network Marketing dan mungkin......kesimpulan Anda selama ini perihal bisnis tersebut perlu anda revisi kembali.......

Senin, 30 Desember 2013

DON'T CHASE PEOPLE !

Salah satu sumber frustasi di bisnis Network Marketing adalah mencoba mengubah tanggapan dan perilaku orang lain. 
Anda menjelaskan peluang bisnis Anda - Anda mengharapkan mereka bergabung - nyatanya mereka malah melecehkan Anda.
Anda mensponsori orang - Anda mengharapkan mereka jadi aktif, nyatanya mereka tidak melakukan apa yang Anda anjurkan - mereka malah keluar atau mati suri.
Anda menjadi frustasi - Anda menjadi ragu apakah bisa sukses di bisnis ini?

Apa sih yang salah?
Mungkin pesan Will Smith dibawah ini bisa membantu Anda:

Rabu, 18 Desember 2013

PRINSIP-PRINSIP SUKSES

BISNIS NETWORK MARKETING


DOUG WEAD dan puteranya JOSHUA WEAD mengarang buku dengan topik Network Marketing berjudul: DREAM BIG: 99 STEPS TO NETWORK MARKETING SUCCESS

DOUG WEAD adalah mantan Assisten Khusus Presiden George Bush (Senior) di Gedung Putih. Seorang pembicara terkenal bertaraf internasional, seorang entrepeneur dan seorang sejarahwan. Buku "DREAM BIG" adalah buku keduanya tentang Network Marketing sesudah buku "THE OUT OF TOWN EXPERT WITH THE BRIEFCASE".

Berikut ini adalah petikan dari buku "DREAM BIG" sebagaimana yang dia tulis di blognya: http://mlmhalloffame.weebly.com/network-principles.html

Langkah 1: Pentingnya Impian.

Langkah pertama dalam membangun bisnis Network Marketing yang berhasil adalah mem-visualisasikan kesuksesan Anda. Memimpikannya, memikirkannya secara terus menerus. Apa yang akan terjadi? Bagaimana terjadinya? Apa yang akan kulakukan dengan kesuksesanku?

Kami mewawancarai lebih dari 300 orang para pemimpin/leader di bisnis Network Marketing di lebih dari 30 buah perusahaan yang berbeda, dan hampir semuanya setuju bahwa inilah satu-satunya langkah yang terpenting. Tetapi kebanyakan orang mengabaikannya.

Berabad-abad yang lampau, Aristoteles telah menuliskan tentang hubungan antara "tujuan" dan "tindakan" ; tetapi penelitan-penelitian pertama yang dapat diamati dan dipraktekkan baru dimulai oleh Cecil Mace di tahun 1953 dan tahun-tahun belakangan, dan lebih dikembangkan lagi oleh Edwin Locke di tahun 1960-an.
Locke secara nyata dapat mengukur perbedaan antara orang-orang peraih prestasi (goal-setter) dengan orang-orang yang biasa-biasa saja. Hasilnya sangat mencengangkan.

Anda akan ketemu dengan orang-orang yang berkata bahwa mereka tidak dapat membangun bisnis Network Marketing karena mereka tidak punya uang, atau mereka berpendidikan rendah, atau mereka orang baru di kota ini dan mereka tidak punya kenalan. Mereka akan menyodorkan daftar panjang alasan mengapa mereka tidak dapat menjalankan bisnis ini, tetapi tidak satu pun alasan-alasan tersebut yang dapat menghalangi mereka untuk memiliki impian.

Anda tidak memerlukan uang untuk memiliki impian. Anda tidak perlu tinggal di kota tertentu atau punya kenalan-kenalan untuk memiliki impian, tidak ada satu hal pun yang dapat menghalangi Anda untuk bermimpi. Jadi kalau ada orang sukses yang bilang bahwa langkah pertama menuju keberhasilan adalah mem-visualisasikan kesuksesan itu, kenapa kita harus menyangkal sesuatu yang begitu sederhana? Mari kita cari saran lain saja untuk tidak diikuti, saran yang mungkin agak lebih sulit untuk dilakukan. Langkah pertama ini mudah; ngga perlu mikir. Bayangkan suatu hari Anda bangun pagi dan berkata kepada istri Anda, "Tolong ikat tanganku kebelakang. Aku ingin membuktikan bahwa aku bisa membangun bisnisku dengan satu tangan terikat kebelakang. Aku melakukannya tanpa pakai impian. Dan aku tidak percaya tentang omong kosong visualisasi itu."

Apa perlu sampai begitu? Apa yang ingin Anda buktikan? Ingat, hal ini tidak memerlukan biaya dan tidak ada sulitnya memiliki impian. Jika langkah pertama menuju sukses begitu mudah, jalankan saja.

Langkah 7: Bekerjasama secara team.

Nantinya Anda akan mengerti bahwa penting bagi Anda untuk menjadi bagian dari suatu pendekatan sistematis didalam membangun bisnis Network Marketing Anda. Dan biasanya akan lebih efektif jika Anda tidak langsung mempresentasikan sendiri peluang bisnis Anda. Tidak perduli betapa pentingnya atau betapa mapannya diri Anda, Anda belum ahli di bisnis yang baru Anda jalani. Dan teman-teman Anda akan mengetahui hal itu. Anda pantas mengharapkan ada mentor atau partner atau anggota team atau upline leader di bisnis Network Marketing ini yang melakukan kerjanya. Tugas Anda adalah menelpon atau lewat internet menghubungi teman-teman Anda dan menyiapkan pertemuan.

Jika orang yang men-sponsori Anda tidak bisa membantu Anda, minta mereka untuk memberi nomor kontak upline mereka. Dan terus lanjut ke upline diatasnya sampai Anda menemukan seseorang yang bersedia bekerjasama dengan Anda dan membantu Anda untuk membangun bisnis.

Percayalah, diatas sana ada seorang leader yang sangat kompeten yang sedang mencari distributor-distributor yang mau serius membangun jaringan dan menghasilkan uang. Mereka akan sangat senang mendapatkan Anda dan begitu pun Anda.

Beberapa tahun yang lalu saya pernah diundang ke Brisbane, Australia untuk berbicara bagi salah seorang pelaku bisnis Network Marketing yang paling berbakat dan paling sukses di dunia. Beliau memiliki grup yang luar biasa besar di Indonesia, Hongaria, Russia, Afrika Selatan dan di seluruh dunia. Sebelum itu, saya pernah berbicara di hadapan grup beliau, di stadion olahraga yang penuh penonton di Jakarta, Surabaya dan Budapest. Sekarang saya kembali lagi ke asal-muasal semua itu, ke kelompok awal yang dibangunnya di Australia, yang telah mengantar jaringannya berkembang keseluruh dunia.

Yang saya dapatkan tidak membuat saya heran. Grup asalnya hanya terdiri dari beberapa ratus orang saja. Pada satu kesempatan saya bertanya kepadanya apa yang perlu disampaikan kepada grupnya? Pelajaran apa yang paling efektif untuk disampaikan? Dan kemudian beliau berkata terus terang kepada saya bahwa "Rasanya digrupnya tidak ada lagi yang menaruh respek kepadanya. Tidak seorang pun mau kerja." Beliau sudah siap untuk menjadi seorang mentor dan seorang partner team untuk membantu mereka membangun grup-grup yang lebih besar lagi di Australia dan ternyata tidak ada seorang pun yang mau menyambut penawarannya.
Inilah dia seorang jutawan muda, seorang pembangun bisnis jaringan yang jenius, yang telah bersedia meluangkan waktu dan tenaganya secara gratis, tetapi tak seorang pun di grupnya yang mau dibimbing.

Jika Anda masih baru di bisnis Network Marketing, saya jamin bahwa diatas sana ada seorang mentor yang siap bekerjasama untuk membangun bisnis Anda. Temukan orangnya dan bekerjasamalah secara team.
Pepatah Cina mengatakan: Jika Anda ingin berjalan cepat - pergilah sendirian. Jika Anda ingin berjalan jauh - pergilah bersama orang lain. Rencanakan untuk perjalanan jauh.


Langkah 24: Minta tolong  Upline untuk mengajari Downline Anda.

Jalan terpendek antara Anda dan downline Anda adalah lewat upline Anda. Sudah menjadi kenyataan bahwa orang-orang baru yang Anda rekrut tidak akan begitu terkesan dengan apa yang Anda ketahui mengenai Network Marketing. Tidak perduli sudah seberapa kaya dan seberapa suksesnya Anda, Anda adalah seorang pemula di bisnis ini dan mereka mengetahuinya. Lebih baik Anda bersikap rendah hati dan mempromosikan Upline-mentor Anda dan undanglah beliau untuk mengajarkan hal-hal yang perlu diketahui oleh para downline baru Anda.

Hal ini bukan berarti Anda menyerahkan segala sesuatunya kepada Upline. Anda harus menjelaskan apa yang terjadi di dalam grup Anda kepada Upline-mentor Anda dan meminta kepada Upline apa yang sebaiknya dilakukan. Bersedialah untuk menerima koreksi-koreksi. Dan sewaktu mentor Anda memberi pandangan/petunjuk, jangan heran jika Anda melihat para distributor Anda terkagum-kagum, seolah-olah mereka baru pertama kali mendengarnya. Itulah dasar membangun jaringan. Anak-anak Anda akan mendengarkan apa kata orang lain, sedangkan kata-kata Anda sendiri akan mereka abaikan.

Langkah 27: Beri prospek Anda alasan yang kuat mengapa mereka sebaiknya masuk kedalam bisnis Anda.

Mengapa seorang prospek sebaiknya ikut di dalam bisnis Anda? Agar dapat uang? Seberapa besar kemungkinannya mereka akan berhasil? Jika Anda bilang betapa hebat perusahaannya, dengan produk-produk yang luar biasa dan Anda bisa membuktikannya, mungkin hal itu hanya akan membuat jengkel prospek saja. Bahkan hal itu bisa membuat prospek tidak berminat, merasa tidak siap untuk berkomitmen agar bisnis Anda jalan.

Bagi mereka peluang bisnis yang Anda tawarkan tidak bisa dimengerti. Kenapa sih mereka harus ada di grup ANDA, menjadi salah seorang distributor ANDA? Kenapa bukan mereka yang jadi upline? Mungkin bisnis ini cocok untuk Anda, tapi bagaimana dengan mereka?
Anda berkata,"Perusahaan kami memiliki sejuta distributor" Tetapi keberhasilan Perusahaan Anda tidak menjamin keberhasilan prospek. Mereka tidak mau jadi salah seorang dari sejuta distributor, jadi budak semut yang berjuang untuk tuannya, seorang buruh, berjuang seharian untuk membangun bangunan-bangunan Piramida bagi para Firaun.

Solusinya adalah menawarkan kepada masing-masing prospek Anda alasan yang kuat dan unik mengapa mereka sebaiknya masuk kedalam bisnis Anda. Sesuatu yang khusus, yang hanya berlaku bagi mereka.

Sewaktu saya membangun network pertama saya, saya mensponsori seorang dokter spesialis tulang. Beliau datang ke pertemuan kami dengan satu alasan. Dia sedang mencari pasien-pasien baru dan anggapannya, dengan bergabung didalam bisnis networking dia akan ketemu dengan kenalan-kenalan baru dan jika mereka memerlukan jasanya, mereka akan datang ke tempat prakteknya. Dan hal itu memang terjadi. Praktek dokternya berkembang, tetapi sejalan dengan itu network-nya juga bertumbuh. Berangsur-angsur dia mengurangi jam prakteknya dan menikmati kebebasan yang diperoleh dari bisnis jaringannya.

Barangkali alasan yang paling tepat bagi seseorang bergabung dengan jaringan Anda adalah karena mereka melihat tim Upline Anda. Dengan mempromosikan Upline mentor Anda dan kekompakan tim yang telah Anda bangun, Anda menawarkan kepada prospek Anda sesuatu yang tidak dimiliki orang lain. Anda dapat mengisahkan bagaimana Anda bekerjasama dan kenapa gabungan situasi yang unik ini dapat membawa kesuksesan bagi sang prospek.

Bergabung dengan sebuah perusahaan yang hebat dengan  peluang yang luar biasa memang merupakan hal penting. Tetapi menjadi sesuatu yang istimewa yaitu: bergabung dengan sebuah tim yang dinamis, memiliki pengetahuan yang mumpuni dan siap membantu untuk menjalankan kerjanya. Ini adalah sesuatu yang langka. Ini adalah sebuah peluang yang tidak boleh disia-siakan.



Langkah 32: Ajarkan bagaimana memimpin, bukan hanya membangun.

Ada pepatah lama yang mengatakan: "Orang bersedia belajar, tetapi mereka tidak mau diajari".

Kita telah membahas mengapa dan bagaimana memanfaatkan fihak ketiga, seorang Upline-mentor bagi grup Anda, seseorang yang akan mengajari prinsip-prinsip networking. Teman-teman dekat Anda belum siap menerima Anda sebagai seorang yang berpengetahuan di bisnis network marketing. Tetapi jika tidak ada fihak ketiga, Anda tetap bisa mengajari para prospek dan para distributor baru yang Anda sponsori secara pribadi, dengan menggunakan pendekatan tidak langsung. Bukannya mengajari apa yang seharusnya mereka lakukan, perlakukan mereka sebagai seorang leader dan berdiskusilah dengan mereka bagaimana mengajari grup mereka.

Cara yang keliru: "Ayo tulis daftar nama"
Cara yang benar: "Anda dapat mengajarkan prospek-prospek baru Anda untuk 
                          menuliskan daftar nama"

Anda mulai menganggap para prospek Anda sudah jadi leader dan seolah-olah mereka sudah memiliki jaringan diluar sana. Sehingga pendekatannya tidak langsung. Mereka tidak tersinggung karena Anda hanya menguraikan suatu rencana. Dan mungkin saja mereka terinspirasi bahwa jaringan mereka akan bertumbuh. Hal yang terpenting adalah mereka menyadari bahwa mereka pun harus melakukannya sebagai contoh duplikasi bagi jaringan mereka yang akan datang.




Kamis, 23 Mei 2013

BISNIS ABAD 21 YANG DEMOKRATIS

Buku kedua dari pengarang terkenal ROBERT T. KIYOSAKI perihal Network Marketing berjudul THE BUSINESS OF THE 21st CENTURY terbit pada tahun 2011.
Buku pertamanya tentang Network Marketing terbit pada tahun 2001, berjudul THE BUSINESS SCHOOL.
Agak mengherankan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir (bahkan jauh sebelum itu di buku-buku terdahulunya) beliau tidak pernah mundur untuk merekomendaikan Network Marketing sebagai salah satu bisnis yang perlu dijalankan oleh orang-orang yang mau berpindah dari Kuadran Kiri (Anda bekerja untuk Uang) ke Kuadran Kanan (Uang bekerja untuk Anda).

Di Bab 21 - bab terakhir - dari buku THE BUSINESS OF THE 21st CENTURY, beliau menulis kenapa beliau mengapresiasi Network Marketing: Bisnis Network Marketing memiliki kesetaraan peluang bagi semua orang. Lebih dari 60 juta orang di dunia menjalankan bisnis ini. Para pelaku bisnis ini berasal dari bermacam-macam ras dan agama, dengan variasi umur yang beragam, latar belakang kehidupan yang bermacam-macam dan pengalaman serta pendidikan yang berbada-beda.

Lebih lanjut beliau menulis bahwa sistem bisnis Network Marketing memungkinkan siapapun untuk turut serta menikmati kemakmuran. Bisnis ini merupakan cara yang sangat demokratis untuk membangun kekayaan. Sistem ini terbuka bagi siapa pun yang memiliki impian, tekad yang membara dan tekun dalam menghadapi  dan mengatasi setiap kesulitan. Yang penting adalah seberapa banyak Anda mau belajar, mau berubah menjadi manusia yang lebih baik dan terus bertumbuh. Apakah Anda orang yang memiliki keberanian untuk bertahan dalam segala tantangan sambil Anda belajar membangun bisnis Anda sendiri.

Jaman Industri sudah berlalu - sekarang tidak ada lagi jaminan bagi Anda sebagai seorang karyawan atau pun sebagai seorang pengusaha kecil yang hanya menukarkan waktu dan keahlian Anda dengan uang. Network Marketing muncul sebagai sarana baru untuk membangun bisnis mandiri dan jaminan  masa depan bagi para pelakunya. Bisnis Network Marketing memberikan peluang bagi jutaan orang untuk mengambil kendali atas hidup dan masa depan keuangan mereka. Itulah sebabnya Bisnis Network Marketing ini akan semakin berkembang di Abad ke-21 ini, walaupun banyak "pakar ekonomi" dari kalangan lama berpendapat sebaliknya.

Lebih lanjut Kiyosaki menulis bahwa Bisnis Network Marketing adalah bisnis yang revolusioner. Di jaman ini, untuk pertama kalinya dalam sejarah, siapa pun dapat turut serta membangun kemakmuran, yang selama ini khusus diperuntukkan bagi segelintir orang unggulan atau orang-orang yang beruntung.

Tetapi Kiyosaki pun menulis bahwa bisnis ini bukannya aman dari para oknum jahat. Bisnis ini pun ada yang diboncengi oleh para penjual barang tiruan dan oknum-oknum penipu, orang-orang tak bermoral yang mencoba mendapatkan uang cepat. Tetapi berdasarkan sifat intrinsiknya dan perekayasaannya, Bisnis Network Marketing adalah benar merupakan bisnis dengan sistem yang adil, demokratis dan menjunjung tinggi tanggung jawab sosial untuk membangun kekayaan dan kemakmuran.

Cepat atau lambat para oknum penipu itu akan terbuka kedoknya dan bisnis palsu mereka akan runtuh dengan sendirinya. Bisnis Network Marketing bukan untuk orang-orang yang tamak, bukan untuk orang-orang egois yang hanya mengutamakan kepentingan bagi dirinya sendiri. Orang berhasil di Bisnis Network Marketing karena telah membantu banyak orang untuk berhasil terlebih dahulu.

Saya yakin bahwa kebanyakan orang pada dasarnya memiliki kemurahan hati, dan bahwa kita semua mendapatkan kepuasan terbesar dari sukses kita apabila sukses itu juga meninggikan orang lain, bukan dengan menginjak mereka dibawah (ROBERT T. KIYOSAKI)

Bisnis Network Marketing merupakan saluran berkat untuk bermurah hati bagi sesama. Ia memberi jalan bagi kesuksesan pribadi, jalan untuk membangun kekayaan dan kemakmuran dan sarana untuk menciptakan kebebasan finansial. Tetapi hal itu hanya dapat terwujud dengan sukses jika ada tindakan untuk membantu orang lain untuk sukses.
Anda bisa menjadi kaya dengan berindak kikir dan tamak, tetapi Anda pun bisa menjadi kaya dengan bermurah hati dan beramal. Cara yang Anda pilih akan selaras dengan nilai-nilai moral yang Anda yakini didalam nurani Anda.

Pilihan ada di tangan Anda...............

Jumat, 28 Desember 2012

KATAMU ADALAH HARIMAUMU

(Ungkapan-ungkapan menyebalkan dari pelaku Bisnis MLM/Network Marketing yang tidak profesional)

Berikut ini adalah kutipan kata-kata yang sering diucapkan oleh para pelaku Bisnis Network Marketing/MLM yang tidak profesional dan dapat menghancurkan motivasi grup Anda - membuat mereka atau prospek Anda muak dan malah menjauhi Anda. Mungkin kata-katanya tidak persis sama, tapi Anda pasti mengerti nuansanya. Jadi hindari menggunakan ungkapan-ungkapan berikut ini:

  • Kami adalah Perusahaan MLM berikutnya yang akan mencapai omzet milyar Dollar/triliun Rupiah.
  • Tidak perlu merekrut orang, tidak perlu jualan, tidak  ada pertemuan-pertemuan, tidak perlu kerja, tidak perlu pakai produk, tidak perlu alat-alat bantu, tidak perlu belajar.
  • Saya akan membangun bisnisnya untuk Anda, Anda tinggal duduk-duduk saja menerima hasilnya.
  • Saya akan gratiskan biaya keanggotaan Anda.
  • Anda tidak perlu men-sponsori siapapun.
  • Bisnis ini akan MELEDAK!
  • Daftar saja sekarang agar tidak ketinggalan oleh orang lain.
  • Kamu tidak perlu menawarkan produk-produknya!
  • Anda tidak perlu menghadiri pertemuan-pertemuan!
  • Perusahaan kami 100% bebas hutang.
  • Kami lebih bagus dari Amway. Kami baru saja launching, jadi kesempatan Anda untuk sukses besar, karena banyak yang belum tahu.
  • Peluangnya hanya sekali seumur hidup.
  • Bisnis ini akan merubah hidup Anda.
  • Anda bisa lihat copy rekening bank saya yang memperlihatkan perolehan saya dari bisnis ini .

Intinya adalah jangan over-sell (mempromosikan secara berlebihan - jauh melampaui faktanya), jangan bombastis (agar Anda tidak kena BOM !). Jadilah orang yang memiliki integritas (Tip #19: JAGALAH INTEGRITAS ANDA di Buku 21 NETWORK MARKETING TIPS) , selaraskan ucapan-ucapan Anda dengan tindakan Anda.
Sukses bagi Anda !

(Sumber tulisan: TED NUYTEN - September 2012)

Kamis, 13 September 2012

BERTANYALAH KEPADA PAKARNYA

"...jika Anda ingin mempelajari informasi bisnis jaringan Anda dengan benar dan bermanfaat bagi perkembangan bisnis Anda sendiri, carilah dari sumber-sumber yang obyektif dan yang akan membantu membangun bisnis Anda." (Buku: 21 NETWORK MARKETING TIPS - hal. 76)


Pada umumnya, orang yang mau mengambil pendidikan profesi semisal Arsitek atau Dokter atau Ahli masak/Chef atau apapun itu, memulai dengan bertanya kepada orang-orang yang berhasil di bidangnya tersebut. Orang yang ingin sukses di suatu bisnis tertentu atau di suatu bidang tertentu sudah jamak kalau bertanya atau berkonsultasi kepada orang yang telah berhasil.
Ini adalah "aturan" logis yang semua orang tahu dan jalankan.

Di bisnis Network Marketing, yang terjadi adalah kebalikannya. Orang yang ingin sukses di bisnis Network Marketing bertanya kepada orang-orang yang telah gagal melakukannya. Mereka malah berkonsultasi kepada orang-orang yang sudah keluar dari bisnis itu, mendengar nasehat-nasehat dari orang yang pernah menjalankannya dan sekarang sudah tidak menjalankannya lagi. Mereka bertanya kepada orang yang gagal !
Dan anehnya, orang-orang yang telah gagal di bisnis Network Marketing merasa "bangga" dengan kegagalannya itu dan mengumbar cerita ketidak-berhasilannya.

Anda tentu jarang mendengar orang yang berbangga karena tidak lulus di fakultas teknik, atau di sekolah kejuruan atau gagal berusaha restoran. Tapi Anda akan bertemu banyak orang yang cerita bahwa mereka pernah ikut MLM ini atau itu dan gagal.

Aneh tapi nyata........
Oleh karena itu jadilah kritis - bertanyalah kepada pakarnya !

(Berikut ini adalah video dari Randy Gage yang menyatakan bahwa pendapat seorang pakar pun harus disimak secara kritis. Bertanyalah!)